Ditulis Oleh : Buletin Riyaadul Jannah diterbitkan oleh UGT 2014-2015 PPI 73.
Assalamu’alaikum.? Kaifa haluk? Semoga kalian ada dalam lindungan alloh . amin J alhamdulillah kami segenap tim redaksi bisa menerbitkan buletin pertama (perdana) kami, semoga bermanfaat yaa J ..
Hmm ..kalian pasti sudah tahu dong apa yang akan kami bahas pada kali
ini . eitts tapi tenang dulu kali ini kita bukan ngebahas tentang cinta kepada
sesama makhluk hidup yaa .. bukan cinta yang kalau dia gak ngsms jadi galau.
Bahakan sampai di bikin status di media sosial . ayo loh ngaku siapa yang
sering galau krna seseorang? =D . galau itu bukan karna orang yang kita sukai
malah menyukai orang lain atau pun orang yang kita harapkan malah menjauh.
Tetapi galau lah (bersedihlah)
ketika kita melakukan apa yang dilarang allah . galau lah ketika kita berpaling
dari allah hanya krna sesuatu. Seperti firman Allah SWT dalam al-qur’an surat
alI - imran :
قل إن كنتم تحبون الله فا تبعوني يحببكم الله ويغفرلكم ذنوبكم والله
غفوررحيم (31) قل اطيعوا الله والرسول فإن تولوا فإن الله لا يحب الكفرين (32)
artinya: ” katakanlah
(muhammad ) “jika kamu mencintai allah , ikutilah aku, niscaya allah akan
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.”allah maha pengampun maha penyayang
(31)katakanlah (muhammad) “taatilah allah dan rasul . jikakamu berpaling,
ketahuilah bahwa allah tidak menyukai orang-orang yang kafir . “ (QS:al-imran
31-32)
Nahh.. dari ayat diatas sudah jelas kan kalau kita ingin dicintai allah
maka ikutilah perintah-perintahnya dan jauhilah larangan-larangannya, taatilah
allah dan rasulnya dan janganlah berpaling darinya. Niscaya allah akan
mencintai kita . dan jika kita berpaling darinya berarti kita termasuk
orang-orang yang kafir sedangkan sudah jelas dari ayat diatas tertera bahwa “
allah tidak menyukai orang-orang yang kafir. “ kita pasti tidak mau kan tergolong
orang-orang yang kafir .? oleh krna itu, taatilah rasul , jalankan perintahnya
dan jauhilah larangannya .
Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada allah SWT , maka ia lebih suka
berbicara dengan Allah SWT , dengan membaca firmannya , dan lebih suka mengikuti
perintah Allah SWT dari pada perintah yang lain. Dalam al-qur’an cinta memiliki
beberapa pengertian . tapi kita gak akan membahas semuanya yaa ...
Berikut pengertiannya :
1.cinta rahmah
Cinta rahmah adalah jenis
cinta yang penuh kasih sayang lembut, siap berkorban, dan siap melindungi .
orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang di
cintainya dibanding terhadap diri sendiri. Terutama cinta orang tua terhadap
anaknya .
2.cinta ra’fah
Cinta ra’fah adalah rasa
kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran . misalnya kasihan
kpd anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun
salah , al-qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar jangan cinta
ra’fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum allah .
3.cinta kulfah
Cinta kulfah adalah perasaan
cinta yang di sertai kesadaraan mendidik kpd hal-hal yang positif meski
sulit,seperti orang tua yang menyuruh anak nya menyapu,membersihkan kamar
sendiri,meski ada pembantu..
Kajian Hadits :
Manisnya Iman
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :ثَلاَثٌ
مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ
إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ
يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi berkata, telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: “Ada tiga
perkara, yang barangsiapa perkara-perkara tersebut terdapat padanya, maka dia
akan merasakan kelezatan iman, (yaitu) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih dia
cintai dari selain keduanya, hendaknya dia cinta kepada seseorang, tidaklah dia
mencintainya kecuali karena Allah dan hendaknya dia benci untuk kembali kepada
kekafiran sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, An-Nasa’I, Ibnu Majah,
at-Tirmidzi, Redaksi hadits di atas adalah redaksi HR. Bukhori)
0 komentar:
Posting Komentar